0

“BUKA BERSAMA DENGAN TEMAN SMA”



Satu tahun sudah saya tidak bertemu dengan teman saya sejak melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma Depok. Salah satu faktor yang membuat saya dan teman saya jarang bahkan susah untuk bertemu adalah jarak saya yang jauh dari mereka. Dan juga saya yang hanya pulang pada saat hari raya idul fitri saja. Kebetulan teman-teman saya melanjutkan kuliah mereka di Sumatera, hanya saya dan beberapa teman saya yang melanjutkan kuliah di Jawa jadi kami susah untuk bertemu. Bahkan saya belum pernah bertemu dengan teman saya yang di Jawa. Mungkin karena jadwal kuliah yang sangat padat, apalagi mengingat ini telah tingkat tiga tentunya kesibukan makin banyak saja. Belum lagi tugas-tugas kuliah yang seabrek-abrek yang harus diselesaikan. Namanya juga mahasiswa apapun harus dinikmati agar tidak stres menjalaninya, toh hasilnya juga nanti akan kita dapatkan setelah terjun dalam dunia pekerjaan.
Ketika bulan ramadhan tiba, saya dan teman-temanpun sibuk mencari-cari waktu yang tepat untuk mengadakan buka bersama. Menyesuaikan waktu dengan saya dan teman-teman saya yang akan pulang kampung. Rantau prapat adalah tempat dimana kami akan mengadakan buka bersama di rumah salah satu teman saya. Ketika pukul 17.00 saya bersiap-siap menuju rumah teman saya karena sebelum waktunya berbuka, kita harus sudah berada di rumah teman saya tersebut. Karena rumah saya termasuk jauh dari tempat akan diadakannya buka bersama jadi saya akan berangkat lebih cepat dari teman-teman saya yang lainnya.  Ketika sampai saya pun termasuk orang yang paling cepat sampai di rumah teman saya. Satu persatu teman saya pun berdatangan, tampak jelas diwajah mereka senang, kangen, dll. Saya pun mulai memperhatikan wajah teman-teman saya satu persatu. Jelas sudah berbeda dengan yang saya temui tepat satu tahun yang lalu.
Beduk pun berbunyi memberitahukan tibanya saat berbuka puasa untuk orang islam. Kami pun mulai menyantap makan yang memang sudah disediakan oleh orang tua teman saya. Sambil menikmati menu berbuka puasa, kamipun mulai mengungkit-ngungkit ketika masih SMA, tertawa bahkan saling ejek sebagai tanda keakraban kata teman saya. Selesai menikmati menu berbuka puasa, kami pun lanjut melaksanakan ibadah sholat magrib yang diimami oleh adik teman saya sendiri. Selesai melaksanakan sholat kami melanjutkan makan lagi, dan bercerita tertawa bersama.  Begitu singkatnya waktu, sehingga mengingatkan saya untuk kembali lagi ke rumah, karena rumah saya termasuk yang paling jauh, mau tidak mau saya harus lebih awal pulang dari mereka agar tidak terlalu malam sampai di rumah. Meskipun beberapa teman saya tidak bisa hadir, mudah-mudahan untuk selanjutnya kita bisa lagi mengadakan buka bersama. Aamiin ..

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top