Satu tahun sudah saya tidak bertemu
dengan teman saya sejak melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma Depok. Salah
satu faktor yang membuat saya dan teman saya jarang bahkan susah untuk bertemu
adalah jarak saya yang jauh dari mereka. Dan juga saya yang hanya pulang pada
saat hari raya idul fitri saja. Kebetulan teman-teman saya melanjutkan kuliah
mereka di Sumatera, hanya saya dan beberapa teman saya yang melanjutkan kuliah
di Jawa jadi kami susah untuk bertemu. Bahkan saya belum pernah bertemu dengan
teman saya yang di Jawa. Mungkin karena jadwal kuliah yang sangat padat,
apalagi mengingat ini telah tingkat tiga tentunya kesibukan makin banyak saja.
Belum lagi tugas-tugas kuliah yang seabrek-abrek yang harus diselesaikan.
Namanya juga mahasiswa apapun harus dinikmati agar tidak stres menjalaninya,
toh hasilnya juga nanti akan kita dapatkan setelah terjun dalam dunia pekerjaan.
Ketika bulan ramadhan tiba, saya
dan teman-temanpun sibuk mencari-cari waktu yang tepat untuk mengadakan buka
bersama. Menyesuaikan waktu dengan saya dan teman-teman saya yang akan pulang
kampung. Rantau prapat adalah tempat dimana kami akan mengadakan buka bersama
di rumah salah satu teman saya. Ketika pukul 17.00 saya bersiap-siap menuju
rumah teman saya karena sebelum waktunya berbuka, kita harus sudah berada di
rumah teman saya tersebut. Karena rumah saya termasuk jauh dari tempat akan
diadakannya buka bersama jadi saya akan berangkat lebih cepat dari teman-teman
saya yang lainnya. Ketika sampai saya
pun termasuk orang yang paling cepat sampai di rumah teman saya. Satu persatu
teman saya pun berdatangan, tampak jelas diwajah mereka senang, kangen, dll. Saya
pun mulai memperhatikan wajah teman-teman saya satu persatu. Jelas sudah
berbeda dengan yang saya temui tepat satu tahun yang lalu.
Beduk pun berbunyi memberitahukan
tibanya saat berbuka puasa untuk orang islam. Kami pun mulai menyantap makan
yang memang sudah disediakan oleh orang tua teman saya. Sambil menikmati menu
berbuka puasa, kamipun mulai mengungkit-ngungkit ketika masih SMA, tertawa
bahkan saling ejek sebagai tanda keakraban kata teman saya. Selesai menikmati
menu berbuka puasa, kami pun lanjut melaksanakan ibadah sholat magrib yang
diimami oleh adik teman saya sendiri. Selesai melaksanakan sholat kami
melanjutkan makan lagi, dan bercerita tertawa bersama. Begitu singkatnya waktu, sehingga
mengingatkan saya untuk kembali lagi ke rumah, karena rumah saya termasuk yang
paling jauh, mau tidak mau saya harus lebih awal pulang dari mereka agar tidak
terlalu malam sampai di rumah. Meskipun beberapa teman saya tidak bisa hadir,
mudah-mudahan untuk selanjutnya kita bisa lagi mengadakan buka bersama. Aamiin ..
0 komentar:
Posting Komentar