Ketika dosen Akuntansi selesai mengajarkan
materi, ia pun bergegas “Ok, kita ketemu minggu depan ya, dan jangan lupa tugas
yang saya berikan harus sudah selesai minggu depan, dan saya mau tugasnya sudah
terkumpul di meja saya ketika saya masuk.” Jelas Bu Nita. Lalu kemudian ia
meninggalkan ruangan. “Sis, Aku pengen makan bakso nih, makan bakso yuk?,”ajak
Rini yang dari tadi memerhatikan Siska menulis, sambil memegangi perutnya yang
keroncongan. “Bukannya kemarin kita udah makan bakso Rin, kenapa kamu mau makan
bakso lagi ?,” jawab Siska tanpa melihat wajah sahabatnya itu. “Tau nih pengen
lagi, mau ya Sis mau yaaa ? pliiiiisss.” Rayu Rini. “kamu tuh ya kalau udah
pengen harus dipenuhi, gak bisa nunda satu hari, ya sudah kalau begitu, aku
selesaiin dulu nih catatannya.” “Ok bos cantik prajurit siap menunggu.” Sembari
Rini tersenyum. Tak lama kemudian Siska pun dapat menyelesaikan catatannya, Lalu
mereka pergi menuju kantin dekat kampus. Sesampainya mereka di kantin, mereka
celingukan melihat tempat yang kosong. “Itu di pojok ada meja kosong Sis, kita
disana aja yuk cuma itu aku lihat yang kosong.” Kata Rini sambil menunjuk meja
tersebut. Tanpa mikir panjang mereka pun segera menuju meja tersebut, kemudian
mereka memesan bakso seperti keinginan Rini. Tanpa menunggu waktu yang lama,
pesanan pun diantar ke meja mereka. Rini langsug menyantap bakso nya, sambil
sesekali meniup karena merasa panas. “pelan-pelan Rin, nanti lidah kamu kebakar
loh.” Cetus Siska. “iya Tante Siska.” Sambil memasukkan sambal ke mangkuk
baksonya. Suasana pun hening ketika mereka menyantap bakso masing-masing.
Keheningan pun usai ketika Rini mulai
memanggil“Sis ?” “hmmm, kenapa Rin ?”, jawab Siska singkat sambil menyantap
bakso dimeja tempat mereka makan. “kamu masih berhubungan sama si Rio ?”,Tanya
Rini, sambil menatap Siska yang sedang memakan bakso. Mendengar nama Rio
kekasihnya, Siska pun berhenti memakan bakso itu lalu meletakkan sendok dan
garpu kedalam mangkuk bakso tersebut, “kamu kenapa sih Rin nanya ini terus ke
aku ? telingaku mungkin udah capek ngedengerin kamu nanya soal ini lagi, emang
gak ada pertanyaan lain, yang lebih berbobot gitu ?,” jelas Siska. “udah Sis
kamu gak usah berbelit-belit deh tinggal jawab iya atau tidak,” desak Rini.
“kalau iya kenapa ?” jawab Siska singkat. “Astaga Siskaaaaaa, hari gini kamu masih
percaya aja sama yang namanya Long Distance Relationship, emang kamu yakin si
Rio gak bakal macem-macem disana ?, kalau dia memang beneran cinta sama kamu, kenapa
dia gak pernah nengokin kamu ke sini ?”
“Rini aku sama Rio tuh pacarannya udah
bertahun-tahun loh !!! besok kami udah 3 tahun, dan aku percaya sama dia, kalau
pun dia gak pernah nengokin kesini, aku maklum kok karna dia lagi sibuk kuliah
dan kalau pun lagi libur mungkin dia gak punya uang, bayangin aja ongkos
pesawat kan mahal dan belum lagi biaya dia selama disini, aku maklum itu kok.”
Jelas Siska sambil tersenyum menatap wajah sahabatnya itu. “aku gak ngerti sama
kamu Sis, udah jelas-jelas ada cowok yang cinta sama kamu disini, slalu ada
buat kamu kapan pun kamu mau Sis. Kamu gak harus menunggu waktu pulang ketika
kamu rindu sama pacar kalau jadian jadian sama Dian, aku tuh kasihan sama Sis
kamu tuh baik, cantik, pintar banyak yang mau sama kamu tapi kamu nya malah
memilih pria yang aku gak tau keberadaannya dimana sekarang,” jawab Rini sambil
geleng-geleng. “Rini sayang, kamu itu sahabatku harusnya kamu dukung, kasih
motivasi, bukannya malah nyaranin aku pacaran sama Dian. Dian memang baik, dia
juga sholeh pria idaman setiap wanita malah tapi hatiku tetap hanya buat Rio
seorang. Mungkin ini jalan yang harus kami lewati Rin dan aku gak pernah
menyesali itu, karna aku yakin nanti juga akan indah pada waktunya asalkan
sabar aja’” Siska kembali menjelaskan kepada sahabatnya dan kembali tersenyum
menatap wajah Rini. “Sis aku salut sama kamu, kepercayaan kamu sama Rio tinggi
banget, maafin aku ya Sis selama ini aku gak jadi sahabat yang baik buat kamu,
aku malah nyaranin kamu berbuat yang aneh-aneh tapi kamu sama sekali gak tegoda
sama, aku acungin jempol nih.” Jawab Siska sambil mengacungkan jempol kepada
sahabatnya itu. “Gak Rin, kamu itu baik banget kok, kamu juga udah jadi sahabat
aku yang paliiiiiiiiing baik sedunia buktinya kamu selalu ada buat aku, dan aku
ngerti kenapa kamu nyaranin aku pacaran sama Dian, itu bukan karena kamu jahat
kok tapi karena kamu kasian sama aku, kamu merasa aku kesepian kan?.” Jelas
Siska sembari tertawa kecil. “ya ampun Siska kamu bahkan gak marah sama aku,
dan kamu masih berfikiran positif sama aku, aku bener-bener beruntung punya
sahabat kaya kamu, jelas aja si Rio cinta banget sama kamu, Siskanya baik
gini.” Lalu Rini memeluk Siska yang dari tadi memerhatikan Rini. “Aamiin ya
Allah, makasih ya Rini sayang, Rini juga baik kok,” Siska membalas pelukan
Rini. “itu lah gunanya sahabat, sahabat akan ngingetin, ketika kita sedang
keliru dan sahabat gak akan ngebiarin kita tetap berada didalam kekeliruan itu.
Dia akan mengarahkan kita pada jalan yang seharusnya.” Kata Siska. “Uuuhhhhhhh,
makin nyaman aja nih dipelukan Siska,” “emang kamu nya demen kan?”, kata Siska
sambil melirik jam yang berada ditangannya.“Oya sebentar lagi dosennya masuk
nih, kekelas yuk ?”, ajak Siska, lalu kemudian Rini mengangguk. Mereka pun
beranjak dari kursi tempat mereka makan kemudian meninggalkan kantin yang kebetulan
berada didekat kampus.
0 komentar:
Posting Komentar