0

Gunanya Sahabat


Ketika dosen Akuntansi selesai mengajarkan materi, ia pun bergegas “Ok, kita ketemu minggu depan ya, dan jangan lupa tugas yang saya berikan harus sudah selesai minggu depan, dan saya mau tugasnya sudah terkumpul di meja saya ketika saya masuk.” Jelas Bu Nita. Lalu kemudian ia meninggalkan ruangan. “Sis, Aku pengen makan bakso nih, makan bakso yuk?,”ajak Rini yang dari tadi memerhatikan Siska menulis, sambil memegangi perutnya yang keroncongan. “Bukannya kemarin kita udah makan bakso Rin, kenapa kamu mau makan bakso lagi ?,” jawab Siska tanpa melihat wajah sahabatnya itu. “Tau nih pengen lagi, mau ya Sis mau yaaa ? pliiiiisss.” Rayu Rini. “kamu tuh ya kalau udah pengen harus dipenuhi, gak bisa nunda satu hari, ya sudah kalau begitu, aku selesaiin dulu nih catatannya.” “Ok bos cantik prajurit siap menunggu.” Sembari Rini tersenyum. Tak lama kemudian Siska pun dapat menyelesaikan catatannya, Lalu mereka pergi menuju kantin dekat kampus. Sesampainya mereka di kantin, mereka celingukan melihat tempat yang kosong. “Itu di pojok ada meja kosong Sis, kita disana aja yuk cuma itu aku lihat yang kosong.” Kata Rini sambil menunjuk meja tersebut. Tanpa mikir panjang mereka pun segera menuju meja tersebut, kemudian mereka memesan bakso seperti keinginan Rini. Tanpa menunggu waktu yang lama, pesanan pun diantar ke meja mereka. Rini langsug menyantap bakso nya, sambil sesekali meniup karena merasa panas. “pelan-pelan Rin, nanti lidah kamu kebakar loh.” Cetus Siska. “iya Tante Siska.” Sambil memasukkan sambal ke mangkuk baksonya. Suasana pun hening ketika mereka menyantap bakso masing-masing.
Keheningan pun usai ketika Rini mulai memanggil“Sis ?” “hmmm, kenapa Rin ?”, jawab Siska singkat sambil menyantap bakso dimeja tempat mereka makan. “kamu masih berhubungan sama si Rio ?”,Tanya Rini, sambil menatap Siska yang sedang memakan bakso. Mendengar nama Rio kekasihnya, Siska pun berhenti memakan bakso itu lalu meletakkan sendok dan garpu kedalam mangkuk bakso tersebut, “kamu kenapa sih Rin nanya ini terus ke aku ? telingaku mungkin udah capek ngedengerin kamu nanya soal ini lagi, emang gak ada pertanyaan lain, yang lebih berbobot gitu ?,” jelas Siska. “udah Sis kamu gak usah berbelit-belit deh tinggal jawab iya atau tidak,” desak Rini. “kalau iya kenapa ?” jawab Siska singkat. “Astaga Siskaaaaaa, hari gini kamu masih percaya aja sama yang namanya Long Distance Relationship, emang kamu yakin si Rio gak bakal macem-macem disana ?, kalau dia memang beneran cinta sama kamu, kenapa dia gak pernah nengokin kamu ke sini ?”
“Rini aku sama Rio tuh pacarannya udah bertahun-tahun loh !!! besok kami udah 3 tahun, dan aku percaya sama dia, kalau pun dia gak pernah nengokin kesini, aku maklum kok karna dia lagi sibuk kuliah dan kalau pun lagi libur mungkin dia gak punya uang, bayangin aja ongkos pesawat kan mahal dan belum lagi biaya dia selama disini, aku maklum itu kok.” Jelas Siska sambil tersenyum menatap wajah sahabatnya itu. “aku gak ngerti sama kamu Sis, udah jelas-jelas ada cowok yang cinta sama kamu disini, slalu ada buat kamu kapan pun kamu mau Sis. Kamu gak harus menunggu waktu pulang ketika kamu rindu sama pacar kalau jadian jadian sama Dian, aku tuh kasihan sama Sis kamu tuh baik, cantik, pintar banyak yang mau sama kamu tapi kamu nya malah memilih pria yang aku gak tau keberadaannya dimana sekarang,” jawab Rini sambil geleng-geleng. “Rini sayang, kamu itu sahabatku harusnya kamu dukung, kasih motivasi, bukannya malah nyaranin aku pacaran sama Dian. Dian memang baik, dia juga sholeh pria idaman setiap wanita malah tapi hatiku tetap hanya buat Rio seorang. Mungkin ini jalan yang harus kami lewati Rin dan aku gak pernah menyesali itu, karna aku yakin nanti juga akan indah pada waktunya asalkan sabar aja’” Siska kembali menjelaskan kepada sahabatnya dan kembali tersenyum menatap wajah Rini. “Sis aku salut sama kamu, kepercayaan kamu sama Rio tinggi banget, maafin aku ya Sis selama ini aku gak jadi sahabat yang baik buat kamu, aku malah nyaranin kamu berbuat yang aneh-aneh tapi kamu sama sekali gak tegoda sama, aku acungin jempol nih.” Jawab Siska sambil mengacungkan jempol kepada sahabatnya itu. “Gak Rin, kamu itu baik banget kok, kamu juga udah jadi sahabat aku yang paliiiiiiiiing baik sedunia buktinya kamu selalu ada buat aku, dan aku ngerti kenapa kamu nyaranin aku pacaran sama Dian, itu bukan karena kamu jahat kok tapi karena kamu kasian sama aku, kamu merasa aku kesepian kan?.” Jelas Siska sembari tertawa kecil. “ya ampun Siska kamu bahkan gak marah sama aku, dan kamu masih berfikiran positif sama aku, aku bener-bener beruntung punya sahabat kaya kamu, jelas aja si Rio cinta banget sama kamu, Siskanya baik gini.” Lalu Rini memeluk Siska yang dari tadi memerhatikan Rini. “Aamiin ya Allah, makasih ya Rini sayang, Rini juga baik kok,” Siska membalas pelukan Rini. “itu lah gunanya sahabat, sahabat akan ngingetin, ketika kita sedang keliru dan sahabat gak akan ngebiarin kita tetap berada didalam kekeliruan itu. Dia akan mengarahkan kita pada jalan yang seharusnya.” Kata Siska. “Uuuhhhhhhh, makin nyaman aja nih dipelukan Siska,” “emang kamu nya demen kan?”, kata Siska sambil melirik jam yang berada ditangannya.“Oya sebentar lagi dosennya masuk nih, kekelas yuk ?”, ajak Siska, lalu kemudian Rini mengangguk. Mereka pun beranjak dari kursi tempat mereka makan kemudian meninggalkan kantin yang kebetulan berada didekat kampus.

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top